Senin, 21 April 2014

Usiaku kini menginjak Angka 19

Alhamdulillah, tidak terasa jarum panjang dan jarum pendek akhirnya mau bertumpang indih seirama bertengger di angka 12. Waktu menunjukkan pukul 00.00 WITA. Di Banjarmasin dan beberapa kota penghuni Indonesia Tengah lainnya ini bearti kita bisa lompat cell kalender, dari tanggal 21 penuh sukacita Kartini hingga masuk ke tanggal 22 di bulan Keempat di tahun 2014 ini. Yupp Tanggal paling bersejarah dari sekedar tanggal kemerdekaan menurut diriku adalah Tanggal dimana aku yang imut dan lucu ini dilahirkan ke Dunia yang penuh gelimang tawa dan linangan air mata yaitu 22 APRIL. Sekitar 19 tahun yang lalu sejak hari ini yakni tahun 1995 disitulah mulai bergulir scenario hidup yang harus dijalani seorang anak yang kini telah dewasa dan suka menulis-nulis seperti sekarang ini, yeahh My name is Nor Annisa. *shakehand readers*


Gusti Allah, terimakasih untuk 19 tahun ini dan berpuluh-puluh tahun berikutnya yang belum dijalani utk engkau berikan anugrah Nafas yang tiada henti dan gratis. Hehe


Bebarapa hal yang sebelumnya belum aku miliki, sekarang sudah aku memiliki. Sekarang aku hanya ingin melengkapi yang ada dengan kebahagiaan nyata. Buatlah aku berpikir lebih dewasa dalam menghadapi semua lika-liku kehidupan. Jauhkanlah aku dari segala hal yang buruk dan dapat mencemarkan nama baik keluarga. Berilah petunjukmu agar apa yang ingin aku putuskan tidak menjadi pilihan yang salah. Berilah Kesehatan yang memadai untuk setiap hari yang melelahkan. Lancarkanlah rezekiku dengan usaha yang semaksimal mungkin agar berkah kedepannya. Dekatkanlah aku dengan Cinta yang benar-benar bersungguh-sungguh untuk saling mendukung dan menjaga satu sama lain dan membawa pengaruh yang positif bukan sebaliknya. Dan kuharap itu dia yg mengisi hatiku. Amin.




Tak lupa aku mengucapkan untuk atasan ku di kantor yang tanggal ulang tahunnya bertepatan sama dengan ultahku, Selamat Ulang Tahun Om Hendry. Panjang Umur 

Happy Birthday To You………………………….
Saengil Chukkae Hamnida………………………………………..
Selamat Ulang Tahun…………………………………
*mejamkan mata-make a wish-tiup satu lilin kecil di kue yang kecil*
BE BETTER PERSON. ALWAYS HAPPY. ALWAYS HEALTHY. LONG LIFE”


Untuk seseorang yang setia menemaniku menanti jam 12 tepat walau ditempat yang berbeda, Terimakasih sayang. Terimakasih untuk kesediannya menemaniku hingga detik ini. Terimakasih untuk doa-doa tulus yang terucap dari seseorang yang paling aku harapkan ucapannya. Terimakasih Untuk Ucapan manisnya yang buat aku senyam-senyum sendiri. Terimakasih Cinta. Jangan Lupa Kadonya ya sayang :p *awasssss lupa aku gorok wkwk :p*



NISSA SEKARANG 19 TAHUN………………………………… UYEY. 


21 April - Kartini's Day

Happy Born Mrs. Raden Ajeng Kartini :D *semoga perjuangan mu sebagai wantita cerdas yang tangguh dan kuat serta bersahaja bisa kami lanjutkan*




Happy Birthday Sahabat SD ku, KARTINI :) *wahh aku kangen. lama udah lost contack. kapan reunian wahai teman sebangku ku 3 tahun berturut-turut yang super sensitif?*




Happy Birthday Kaka cowo sepupuku, WAHYUDI :P *untung dilahirkan sebagai cowo, andai cewe pasti gak jauh-jauh dari kartini haha*




Happy Birthday tetangga lama ku, KARTINI *pindah kemana lu? hmm kaga ada kabar?* :3

Apa kabar cinta pertama? Aku rindu Kisah Putih Abu Kita.


Hai apa kabar?
Hmmm mungkin Cuma kalimat itu yang akan pertama kali ku ucap melalui mulutku dan ia dengar melalui sepasang telinganya. Gak terasa udah hampir 1 tahun kita pisah. Sejak pesta kelulusan Sekolah kita tercinta, maka sejak saat itu bayangmu tak lagi hadir di retina mata indah ku. Kemana gerangan dirimu? Aku ingin mencari. Aku ingin berlari dan berteriak menyebut namamu, nama Sahabatku, nama yang telah mengisi urutan pertama seseorang yang aku sayangi, dan mungkin hmmmm aku cintai.DULU. *upss. Terimakasih untuk Zigas sudah menyeruakkan nasib sahabat jadi cinta. Hehe dan aku mengalaminya. Bagiku yang belum tau asam-garam percintaan aku menggapnya ini adalah Cinta Pertama. Tapi ini hanya cinta semu. Cinta diam-diam. Cinta dalam hati. Cinta tanpa Isyarat. Cinta tanpa syarat. Cinta tanpa penyampain hingga tentu tanpa balasan. Cinta seorang sahabat yang tidak ingin melukai indahnya berteman dengan gundah-gelisahnya kisah cinta yang RUMIT. Yaaa selalu rumit dan penuh dengan intrik sana-sini gelak tawa, juga duka tangis. Itu Cinta. Namun ingatlah, sahabat jauh lebih penting, jauh lebih berharga, jauh lebih baik dari cinta. Karena sahabat sejati takkan melukai dan takkan menghilang seperti halnya Cinta.










Lihat aku disini. Aku tak mungkin lupa pertemanan kita. Apa kamu masih ingat apa yang sering kita lakukan bersama teman-teman lainnya? Disaat aku pertama mengenakan seragam menengah keatas berwarna putih abu dan mulai menginjakkan kakiku di lahan sekolah kita itu, disaat itu juga kali pertama aku memotret wajahmu yang lucu di pikiranku. Haha mungkin kamu tak tau jika sedang kuperhatikan. Dari jauh saja sosokmu sungguh begitu menarik dan menyenangkan dimataku. Apalagi jika berhadapan denganmu sambil melemparkan senyuman dan riak tawa. Dalam hatiku ku berbicara tuk ingin mengenal mu lebih dekat dengan tali pertemanan. Aku hanya ingin berteman tidak lebih. Aku tertarik dengan look-nya, gaya-nya, canda-nya, gaya jalan-nya, pembawaan-nya, gaya-nya bicara, dll. Astagaaa aku berkata seperti sedang jatuh cinta. Tapi mungkinkah seorang aku yang masih lugu, addict terhadap pelajaran, orang yang tertutup, hoolic belajar bisa mengalami jatuh cinta juga seperti kebanyakan remaja lainnya. Aku berbeda dengan mereka. Aku tak pernah belajar cinta-cintaan sebelumnya, karena mungkin aku terlalu focus belajar. Tapi kurasa sekarang bisa diralat aku sekarang mungkin mulai jatuh cinta, Cinta Pertama pada Pandang Pertama :’) .Eehh bukan kah aku menceritakan kisah masa lalu mengapa seperti saat ini, Hhehe terbawa suasana.









Dulu ya dulu, dulu kita berteman. Tapi aku menggapnya lebih. Salah gak sih? Aku yang sama sekali gak punya pengalaman dan ilmu cinta memang susah mengaplikasikannya keotakku. Didalam otakku sudah kebanyakan rumus rumus pelajaran paling disayangi sekaligus ditakuti kebanyakn remaja sekolah lainnya, yupp its Matematika. Aku mencintai matematika lebih dari apapun. Ehh maksudnya lebih dari pelajaran lainnya.tapi setelah mulai mengabdikan diri di Sekolah Menengah Kejuruan ternama di Banjarmasin, aku mulai mendua, karena mulai menyukai Akuntansi. Pelajaran hitung-menghitung paling banyak memuat angka 0. Jerr urang banjar tuh 0 nya tuhh liwar behambur, kada nahan wkk *bahasa banjar mode on* Entah sejak apa dulu gadget jantungku berdetak tak karuan dag-dig-dug tiap berselisihan jalan apalagi saat pelajaran Akuntansi berlangsung, karena disaat itu aku duduk disebelahnya namun tak semeja atau sebangku tapi bersebelahan? Ngerti gak? Haha entahlah. Nahh mengapa gejala it uterus berkelanjutan? Apa karena Dia? *diaa…..diaaa… telah mencuri hatiku #fatincopyan* atau karena pengaruh akuntansi yang sarat dengan angka 0. Ada apa dengan ku? Mungkinkah aku yang hoolic belajar bisa juga mencicipi cinta? Yaa kurasa mungkin saja. Mengapa tidak? Bukankah sosok sepertinya pantas dicintai? Dan aku yang tak tau diri mulai menaruh hati? Kapan? Sejak aku tau kalo aku sedang mengalami Jatuh Cinta Pertama pada Pandang Pertama. Dan kini aku hanya memflasbacknya.


Andai disediakan berjuta kalimat untuk sekedar menceritakannya kurasa tak cukup. Saat itu aku yang memang sudah akhil balig tidak menyadari bahwa aku mengaguminya. Aku ini fans diam-diam yang punya perasaan dalam terpendam dengan menyamar sebagai teman biasa, teman sekelas, teman bercanda, teman bernyanyi, teman belajar, teman. Yaa hanya teman. Biarkan status pertemanan itu tetap ada dan tak usah berubah. Karena mungkin lebih baik jika hanya sperti itu, jikalau ada sesuatu yang membuat perasaan ku mengganjal ataupun ada sesekali rasa sesak memendam rasa yang tak mungkin aku ungkap, ku takkan memperdulikannya. Itu janjiku. Karena pertemanan ini sudah terlalu indah. Mungkin lebih indah dari cinta, mungkin………….. karena aku saat itu aku belum tau indahnya dicintai dan mencintai seperti sekarang, by the way terimakasih untuk seseorang yang saat ini menjadi kekasihku dan aku sadar cinta itu begitu indah, apalagi cinta KITA. :’)











Tiga tahun bersamanya, seperti hubungan cinta, pertemanan aku dan dia juga bisa pasang dan surut. Aku menanggapinya dengan biasa saja. Terkadang aku meratapi bagaimana cara agar cara kita berteman erat seperti yang aku harapkan. Apalagi ketika aku mulai tau dia memiliki kekasih di kelas kami yang sama. Ingin ku teriak dan mencekik leher kekasihnya. Hhhe seperti itu hanya gurauan tulisan yang aku muat di posting ini. Aku tidak punya nyali segede raksasa untuk menganiyaya anak orang. Bukankah aku siswa teladan? Aku tak mungkin mencoret high-score di raport dengan keterangan pernah masuk BP Cuma gegara aku sakit hati. WHAT?? Aku sakit hati? Aku siapanya? Wahh aku terlalu bodoh untuk sakit hati. Jelas-jelas aku Cuma sekedar teman,dan aku tak pernah menyampaikan apa yang aku rasakan, juga ia tak pernah membalas yang aku rasakan, karena tanpa disampaikan Cinta takkan terbalas, untuk orang yang tak bisa mengeluarkan bahasa ataupun nada suara dimulutnya juga bisa mengutarakan rasa cintanya dengan orang yang buta sekalipun. Selalu ada jaln menuju Roma. Selalu ada Isyarat menuju Cinta. Jadi, aku tak berhak sedikitpun sakit hati. Sakit gigi sih sering :3. Aku kan terkenal cerdas, ini bisa jadi senjata tameng untuk menyembunyikan sekaligus menenggelamkan perasaan cinta wajar tak tau diri ini secerdas mungkin agar tak seorang pun yang tau, hingga terbit tulisan ini maka semua orang akan berpotensi tau cerita laluku ini. Dan aku berharap yang bersangkutan yang jadi pusat perhatian di tulisan ini tidak jadi bagian yang tau aib Cinta ku ini. SEMOGA. :D










Jujur aku merindukannya. Apa yang paling kurindukan? Senyum manisnya. Walaupun kulitnya hitam itu tak menutupi sekali kemanisannya. Bahkan madu+gula+tebu jika dicampur jadi satu belum juga cukup menyaingi kadar kemanisannya. Sipatnya yang periang. Jiwa nya yang suka menolong. Tengilnya ketika ia menggodaku, baik itu dengan kata-kata ataupun sentuhan tangan yang jahil untuk membuatku kesal sekaligus senang dalam hati. Jika diingat ada banyak sekali momen kita. Momen sewaktu kita berteman baik Cuma diwaktu kita berdua ataupun bersama teman lainnya. Semuanya kulakukan dengan suka cinta Karenamu. Andai kamu membaca tulisan ini. Ingat gak? Kita pernah merebahkan kepala di Tas yang sama di lantai kelas yang bersih bersama teman-teman lainnya pasca kebersihan kelas. Ketika itu aku yang memulai terlebih dahulu rebahan dilantai kelas menggunakan tas sebagai bantal, lalu kamu mengikutiku sambil berkata “mending ku disamping annisa”, juga teman-teman lainnya di tas masing-masing kecuali tas merah ku ada kamu dan aku. Walau ini tak berselang lama, tapi ini wahh bagiku. Tak pernah merasa sedekat itu dengamu hingga ubun-ubun ku hampir menyentuh ubun-ubun mu. Mungkinkah kamu merasa apa yang dalam kepala ku pikirkan dengan jarak sedekat itu? Aku Senang Bersamamu. Yupp.










Kalo aku ingat-ingat masa lalu tentang kamu, aku bawaanya pengen mendengarkan lagu-lagu Last Child melulu. Karena lagu-lagu itu sontak mengingatkan aku pada sosokmu. Lagu kita. Lagu yang suka kita nyanyikan bersama-sama. Lagu yang sama-sama kita sukai. Lagu yang selalu ingin kamu nyanyikan ketika bersamaku. Lagu yang membuat aku rindu padamu. YAA AKU RINDU PADAMU, Sahabatku. Untuk mengurangi rasa rinduku ku bangkitkan tulisan ini. Terimakasih untuk 3 tahun berlalu. Terimakasih untuk senyum manismu. Terimakasih Idolaku di Sekolah. Terimakasih Cinta Pertama. Terimakasih Teman Pria Terbaik. Kapan kita bercanda lagi? Ku dengar kamu sekarang di Seberang Pulau? Kapan kamu balik ke Kota Sungai? Dan kapan kita bisa bertemu lagi? Entah kapanpun itu yang jelas, ku berharap semoga kamu baik-baik saja disana. Amin.







*Dari teman lamamu semasa putih abu yang tiba-tiba tersengat rindu

Selasa, 15 April 2014

Cinta, Ijinkan aku Mengeluh Kali Ini Saja.

Haloooo readers ku yang tak kasat mata. Hhe *kayak makhlus halus dong* upss benar kan? Kalian kan gak keliatan sama aku. Aku gak tau ada jutaan fans pembaca blog aku yang diam-diam menyukai tulisan aku tanpa seorang pun aku ketahui. Hahaha *just dreaming*. Tapi jujur aku berharap ada keajaiban kamu baca tulisan aneh ku ini. Iya kamuuuuu heyy kamu cool banget sihh. Pacar dianggurin :3 AKU SIH RAPOPO.
Gapapa walau tulisan ini tak dibaca oleh orang-orang, mungkin setan yang baca #ngek setan terlalu gaul hiiiiiiii Cuma ada dua kemungkinan kalau tulisan ini dibaca beneran. Kemungkinan yang pertama “Merasa Iba dan ingin menguatkan Penulis yang lagi rapuh ini” dan kemungkinan yang kedua “Tertawa terbahak-bahak menari diatas Kegaluan Penulis yang mengarah ke Lucu”. Nahhh karena aku penulis yang baik hati dan suka berbagi juga kaya akan ilmu pengetahuan nih aku kasih opsi kemungkinan yang ketiga “Menawarkan telinganya untuk mendengar keluh-kesah ku dan Membiarkan Bahu nya disandari Kepala ku yang mulai berat memikirkan masalah CIN TO THE TA, CINTA” nahh nahh ihh suka bnget kalo opsi ketiga yang paling gak mungkin ini jadi nyata. Amin haha Amin aj deh. *bantu doa ya readers o:)*


Untuk kamu yang aku sayangi dan baik hatinya. Yang perlu kamu tau latarbelakang background asalmula asalusul mengapa tulisan ini ada dan bergentayangan di Jagad Persilatan Dunia Penuh Warna dan Maya is INTERNET adalah karena KAMU *nunjukin ke raeders garis muka nya di wallpaper HP*. hmmm dia sih bikin aku gundah. Aku gak bisa dan gak mampu nyampain ini secara langsung. Yasudah aku sampaikan via ini sukur-sukur dia baca, gak dibaca juga gak papa. Itung-itung kan nambah deretan postingan aneh ku ini di blog. Hahahahaha *ketawa mak lampir* :D juga sebagai media curahan hati ku yang udah numpuk mendesak ingin di tuangkan melalui tulisan ini. Lumayan la efek nya langsung terasa dada jadi plong kepala jadi lebih enteng pikiran jadi lebih ringan. Makasih ya blog ku tersayang :* tapi tetep yang paling tersayang itu yang jadi pemeran utama di tulisan ini, yupp siapa lagi kalo bukan si TUAN TAHU MANCUNG SOK COOL ituh. Wekkkk :p pasti mukanya cemberut anti klimaks kalo aku panggil gitu. :D





Sering aku berpikir enak ya jadi Dia. ehh kamu atau dia ya?????? Ehh bentar aku pernah ingat pelajaran bahasa Indonesia kalo aku pakai Dia bearati memakai sudut padang tokoh utama orang ketiga. Kalo aku pake kamu bearti ini langsung ditujukan keorang nya tokoh utama orang pertama. Ohh kalo gitu aku pake dia aja supaya jelas disini aku curhat bukan ngasih statement ke orangnya. Oke fix banget aku pakai kata Dia aja. Readers ku yang cakep pasang mata dan hatinya kalian ya biar kalian ikut larut dalam tulisan ku ini. Ok? Awasss enggak? Gak setuju Barbel melayang *ehhh tau barbell gak? BARbie BEheL :p




*pasang lagu melankolis sedunia* :’) *pasang muka gundah* :’( *pasang hati yang agak amburadul* :3
#DIBAWAHBULANPURNAMA14042014AKUINGINBICARATENTANGCINTA
“ Dua hari yang lalu, tepatnya tanggal 12 di bulan ke empat tahun ini. Mulai hari itu jalan cerita ku dengan dia resmi menepuh bulan ke-6. Sudah bertahan selama itu dengan masalah yang sedikit dihadapi. Namun ada terus yang menggangu benak ku. Sepertinya Dia berubah. Sepertinya dia kini tak sama dengan yang pertama kali ku kenal. Sepertinya dia tak sehangat dulu lagi. Kemana perhatiannya? Kemana candanya? Kemana rasa pedulinya? Kemana kata-kata manisnya? Kemana? Mengapa setelah memiliki berubah? Hah? Apakah setiap pria seperti itu? Ya Tuhan Andai Dia rasa apa yang aku rasa. Aku gundah. Aku resah. Aku sungguh tak ingin berpikir yang macam-macam. Tahukah Dia yang memliki segenap hatiku, aku ingin perhatiannya. Apakah karena dia diciptakan untuk bersifat dingin dan tak perhatian. Ahhhh rasanya tak mungkin. Karena dulu diawal-awal dia tak seperti itu. Dia bisa bersikap hangat, perhatian. Dan romatis. Tapi kenapa sayang tak bertahan lama? Aku ingin dirinya kembali menjadi seseorang yang pertama aku kenal. Aku suka sikapnya, gayanya, candanya, mungkin karena itu jatuh dan mencinta karenanya. Ini bukan sebuah tuntutan ataupun paksaan ini Cuma secuil permintaan hati yang tak sampai hati mengatakan ketidaknyamanku menjalani hubungan ini jika terus berkelanjutan dan tak berubah ke arah yang lebih baik. Agar kedua belah pihak merasa nyaman selama apapun waktu untuk saling mengenal satu-sama-lain. Selama bersama-sama dia kini aku mulai paham dengan watak aslinya. Dia Cuek. Aku Sayang. Dia Tak Perhatian. Aku Cinta. Dia Tak Romatis. Aku Rindu. Ini kenyataan bukan sebuah karangan penulis amatiran seperti ku. Apa aku salah? Apa aku egois? Apa aku tidak berhak menginginkan sesuatu yang membuat jiwa dan raga ini nyaman dan merasa berbahagia. Tolong jawab apa yang bisa membuat hubungan ini langgeng? Kalo dia Tanya ke aku seperti aku akan jawab “PERASAAN NYAMAN KARENA SALING MEMERLUKAN SATU SAMA LAIN SECARA TULUS AGAR KEBAHAGIAAN CINTA TAK PUDAR HANYA KARENA RASA ENGGAN TAK BIASA YANG MENGARAH KE BOSAN”. Kata-kata itu mengalir begitu saja di benakku. Aku ingin menyampaikan ini ke dia namun sepertinya susah. Susah sih tapi kalo mau bisa kok. Hey tolong jangan jadikan gengsi sebagai pokok alasan mengapa kini perhatianmu drastis melonjak turun. Sekarang saja sudah hamper 3 hari 3 malam dia gak ngabarin aku? Aku emang diam aja. Tapi hati ini miris. Kenapa dengan dia? Dimana dia sekarang? Apa yang dia lakukan saat tak bersamaku? Adakah sedikit dipikirannya ada aku? Aku yyyaaaa aku. Aku ini pacar bukan penjual kacang goreng yang pantes dianggurin? Peduli napah? Sms kek. Emang sih kita jarang sms.an tapi kalo mau kenpa enggak. Chat kek. Aku gak tauu Cuma sejak siang tadi gak ada pesan baru darinya muncul di obrolan hapeku. Telpon bentar kek. Nanyain kabar aku, udah makan belom, hari ini kerjaan gimana, dll. Apa hidupku ini tak bearti apa-apa dimatamu. Apa kabar ku tak penting untuk memastikan aku dalam keadaan baik, masih sayang, dan terus cinta. Apa kamu tak menyangka kalo aku belum makan sejak siang tadi. Apa kalo sakit gak penting? Entar aku sakit gak bisa diajak jalan terusss siapa yang kesel? Dia kan?!! Aku juga manusai yang punya segudang masalah dan butuh seseorang tempat aku berbagi. Dan aku ingin orang itu Dia. Bukan yang lain tapi ada daya beberapa orang lain malah lebih mendengarkan dengan peduli keseharianku daripada Dia kekasih ku saat ini. Jangan salahkan aku kalo aku tak menolak diberi perhatian oleh orang lain dan lebih mengandalkan orang lain untuk menangani gejala problem hidupku. Baru setengah tahun kamu sudah kurang memperdulikanku, bagaimana nanti-nanti? Bertahun-tahun? Sanggup bertahan? atau jika kita berjodoh selama hidup berdampingan terusss bgaimana sikapmu? Akan berubah? Lebih dewasa, peka, dan mengerti? Ya mungkin iya mungkin tidak. Tolong sekali jangan buatku risih dan sepi karena ketiadaan perhatianmu? Contoh sederhana, sesibuk apapun aku setiap aku berhenti sejenak aku selalu kepikiran Dia. Karena Dia penting. Karena penting selalu diingat. Berubahlah kekasihku, jadilah yang seperti wanita kebanyakan mengharapkan pria yang PEDULI, PEKA, DAN PERHATIAN. Buat aku nyaman dengan tiga hal itu hingga tak mungkin lagi aku berpikir untuk mencari sosok lain yang punya tiga hal menyentuh itu. Buat aku susah kehilangan dan takut melepaskan pria yang mampu membuat aku nyaman. Dan kuharap pria itu Dia.”





“ Aku ingin membuka lembaran baru. Bukan dengan orang yang baru tapi dengan orang yang sama tapi dengan gaya dan sikap cinta yang baru. Buktiin kalo memang aku ini penting. Buktiin kalo memang aku ini berharga. Tunjukkan sikap tulus penuh perhatianmu selama masih ada kata kita dalam titian kisah cinta ini. Padahal aku tak ingin bersikap dramatis seperti ini. Hmmmm bukan aku banget. Tapi aku akan mencoba meungkapkan krepadanya supaya Dia tahu dan mendengar apa yang selama ini aku rasakan. Ya aku harus bisa berbicara padanya mengenai masalah kegundahan hati ini. Karena apa? Aku ingin mempertahankan hubungan yang selama ini kita rajut. Karena apa? Karena aku memiliki rasa cinta yang mendalam untuk kekasihku. Walaupun ada salah satu penulis yang bilang disaat seseorang terlalu mencintai disaat itu akan mulai merasakan sakit karena cinta. Its Ok for me. Karena apa? Karena aku bukan tipe orang yang ganti-ganti pasangan yang dengan mudahnya cumadengan masalah sepele ini tanpa membicarkan sebelumnya memilioh untuk mengkhianati atau malah meninggalakan cinta lama untuk singgah ke cinta yang baru. Selama aku masih bisa bersabar menahan sakit demi sakit yang aku rasakan karena cinta, selama itu juga aku mampu memahami sikapmu, tingkahmu, kekuranganmu. Aku ikhlas melakukannya sungguh. Ingat, “ kmau tidak perlu menemukan seseorang yng aklan melengkapio hidupmu, tapi kamu perlu menemukan seseorang yang mampu menerima kekuranganmu secara sempurna”.






Kesepian ini. Kesunyian ini. Ketiadiaanmu disini. Membuat aku merasa sendiri. Membuat aku menyesakkan dada. Membuatku sering menghela napas panjang. Membuatku susah bernafas. Membuatku malas ngapa-ngapain. Aku ingin kamu. Aku perlu kamu. Aku butuh kamu. Aku ingin kamu. Aku berharap kamu jadi satu-satunya yang paling bisa mengerti aku, mendengarkan keluh kesahku, menggodaku dengan candaan manis, memelukku erat ketika aku lemah, membantu aku berdiri ketika aku jatuh. Menuntunku berdirir ketika aku tak lagi mampu berjalan, memberikan aku senyuman tulus dan pujian disetiap jerih payahku, mendekapku hangat ketika aku rapuh, menggemgam erat tangan ku ketika aku mulai kehilangan arah, membantuku ketika aku menghadapi masalah, menyayangiku ketika aku pertama kali bertemu hingga sekaranng. Kemarin, detik ini, hingga besok disaat aku sudah tak mampu lagi mengingat tanggal ulang tahunmu disaat tulang mukaku sudah mulai mengeriput. OMG sweet :3
Untuk dia yang baik hatinya. Tolong buat aku tetap percaya. Tolong buat aku tetap setia. Tolong buat aku tak berpaling. Tolong buat aku agar tetap cinta. Aku takut dengan hal-hal semu disekelilingku. Aku takut denga godaan yang silih berganti. Aku takut dengan impian manis yand dijanjikan. Aku taku dengan perhatian yang diberikan. Aku takut dengan kata cinta yang diutarakan. Aku takut dengan orang baru. Ku mohon buat aku tetap bersamamu. Ku mohon buat aku tetap merasa nyaman dan aman bersamamu. Ku mohon buat aku tetap bertahan disini bersamamu. Ku mohon buat aku tetap jadi milikmu. Ku mohon. Ini bukan sebuah tuntutan apalagi paksaan ini hanya segelintir isi hatiku yang belum kubagikan padamu. Tanggapilah dengan dewasa. Bersikaplah dengan tulus. Pikirkan semua hal yang terbaik untuk keberlangsungan hidup cinta kita.amin”.










*………. Dari, seseorang yang terlalu mencintai dan ingin mempertahankan kisah cintanya.