Selasa, 15 April 2014

Cinta, Ijinkan aku Mengeluh Kali Ini Saja.

Haloooo readers ku yang tak kasat mata. Hhe *kayak makhlus halus dong* upss benar kan? Kalian kan gak keliatan sama aku. Aku gak tau ada jutaan fans pembaca blog aku yang diam-diam menyukai tulisan aku tanpa seorang pun aku ketahui. Hahaha *just dreaming*. Tapi jujur aku berharap ada keajaiban kamu baca tulisan aneh ku ini. Iya kamuuuuu heyy kamu cool banget sihh. Pacar dianggurin :3 AKU SIH RAPOPO.
Gapapa walau tulisan ini tak dibaca oleh orang-orang, mungkin setan yang baca #ngek setan terlalu gaul hiiiiiiii Cuma ada dua kemungkinan kalau tulisan ini dibaca beneran. Kemungkinan yang pertama “Merasa Iba dan ingin menguatkan Penulis yang lagi rapuh ini” dan kemungkinan yang kedua “Tertawa terbahak-bahak menari diatas Kegaluan Penulis yang mengarah ke Lucu”. Nahhh karena aku penulis yang baik hati dan suka berbagi juga kaya akan ilmu pengetahuan nih aku kasih opsi kemungkinan yang ketiga “Menawarkan telinganya untuk mendengar keluh-kesah ku dan Membiarkan Bahu nya disandari Kepala ku yang mulai berat memikirkan masalah CIN TO THE TA, CINTA” nahh nahh ihh suka bnget kalo opsi ketiga yang paling gak mungkin ini jadi nyata. Amin haha Amin aj deh. *bantu doa ya readers o:)*


Untuk kamu yang aku sayangi dan baik hatinya. Yang perlu kamu tau latarbelakang background asalmula asalusul mengapa tulisan ini ada dan bergentayangan di Jagad Persilatan Dunia Penuh Warna dan Maya is INTERNET adalah karena KAMU *nunjukin ke raeders garis muka nya di wallpaper HP*. hmmm dia sih bikin aku gundah. Aku gak bisa dan gak mampu nyampain ini secara langsung. Yasudah aku sampaikan via ini sukur-sukur dia baca, gak dibaca juga gak papa. Itung-itung kan nambah deretan postingan aneh ku ini di blog. Hahahahaha *ketawa mak lampir* :D juga sebagai media curahan hati ku yang udah numpuk mendesak ingin di tuangkan melalui tulisan ini. Lumayan la efek nya langsung terasa dada jadi plong kepala jadi lebih enteng pikiran jadi lebih ringan. Makasih ya blog ku tersayang :* tapi tetep yang paling tersayang itu yang jadi pemeran utama di tulisan ini, yupp siapa lagi kalo bukan si TUAN TAHU MANCUNG SOK COOL ituh. Wekkkk :p pasti mukanya cemberut anti klimaks kalo aku panggil gitu. :D





Sering aku berpikir enak ya jadi Dia. ehh kamu atau dia ya?????? Ehh bentar aku pernah ingat pelajaran bahasa Indonesia kalo aku pakai Dia bearati memakai sudut padang tokoh utama orang ketiga. Kalo aku pake kamu bearti ini langsung ditujukan keorang nya tokoh utama orang pertama. Ohh kalo gitu aku pake dia aja supaya jelas disini aku curhat bukan ngasih statement ke orangnya. Oke fix banget aku pakai kata Dia aja. Readers ku yang cakep pasang mata dan hatinya kalian ya biar kalian ikut larut dalam tulisan ku ini. Ok? Awasss enggak? Gak setuju Barbel melayang *ehhh tau barbell gak? BARbie BEheL :p




*pasang lagu melankolis sedunia* :’) *pasang muka gundah* :’( *pasang hati yang agak amburadul* :3
#DIBAWAHBULANPURNAMA14042014AKUINGINBICARATENTANGCINTA
“ Dua hari yang lalu, tepatnya tanggal 12 di bulan ke empat tahun ini. Mulai hari itu jalan cerita ku dengan dia resmi menepuh bulan ke-6. Sudah bertahan selama itu dengan masalah yang sedikit dihadapi. Namun ada terus yang menggangu benak ku. Sepertinya Dia berubah. Sepertinya dia kini tak sama dengan yang pertama kali ku kenal. Sepertinya dia tak sehangat dulu lagi. Kemana perhatiannya? Kemana candanya? Kemana rasa pedulinya? Kemana kata-kata manisnya? Kemana? Mengapa setelah memiliki berubah? Hah? Apakah setiap pria seperti itu? Ya Tuhan Andai Dia rasa apa yang aku rasa. Aku gundah. Aku resah. Aku sungguh tak ingin berpikir yang macam-macam. Tahukah Dia yang memliki segenap hatiku, aku ingin perhatiannya. Apakah karena dia diciptakan untuk bersifat dingin dan tak perhatian. Ahhhh rasanya tak mungkin. Karena dulu diawal-awal dia tak seperti itu. Dia bisa bersikap hangat, perhatian. Dan romatis. Tapi kenapa sayang tak bertahan lama? Aku ingin dirinya kembali menjadi seseorang yang pertama aku kenal. Aku suka sikapnya, gayanya, candanya, mungkin karena itu jatuh dan mencinta karenanya. Ini bukan sebuah tuntutan ataupun paksaan ini Cuma secuil permintaan hati yang tak sampai hati mengatakan ketidaknyamanku menjalani hubungan ini jika terus berkelanjutan dan tak berubah ke arah yang lebih baik. Agar kedua belah pihak merasa nyaman selama apapun waktu untuk saling mengenal satu-sama-lain. Selama bersama-sama dia kini aku mulai paham dengan watak aslinya. Dia Cuek. Aku Sayang. Dia Tak Perhatian. Aku Cinta. Dia Tak Romatis. Aku Rindu. Ini kenyataan bukan sebuah karangan penulis amatiran seperti ku. Apa aku salah? Apa aku egois? Apa aku tidak berhak menginginkan sesuatu yang membuat jiwa dan raga ini nyaman dan merasa berbahagia. Tolong jawab apa yang bisa membuat hubungan ini langgeng? Kalo dia Tanya ke aku seperti aku akan jawab “PERASAAN NYAMAN KARENA SALING MEMERLUKAN SATU SAMA LAIN SECARA TULUS AGAR KEBAHAGIAAN CINTA TAK PUDAR HANYA KARENA RASA ENGGAN TAK BIASA YANG MENGARAH KE BOSAN”. Kata-kata itu mengalir begitu saja di benakku. Aku ingin menyampaikan ini ke dia namun sepertinya susah. Susah sih tapi kalo mau bisa kok. Hey tolong jangan jadikan gengsi sebagai pokok alasan mengapa kini perhatianmu drastis melonjak turun. Sekarang saja sudah hamper 3 hari 3 malam dia gak ngabarin aku? Aku emang diam aja. Tapi hati ini miris. Kenapa dengan dia? Dimana dia sekarang? Apa yang dia lakukan saat tak bersamaku? Adakah sedikit dipikirannya ada aku? Aku yyyaaaa aku. Aku ini pacar bukan penjual kacang goreng yang pantes dianggurin? Peduli napah? Sms kek. Emang sih kita jarang sms.an tapi kalo mau kenpa enggak. Chat kek. Aku gak tauu Cuma sejak siang tadi gak ada pesan baru darinya muncul di obrolan hapeku. Telpon bentar kek. Nanyain kabar aku, udah makan belom, hari ini kerjaan gimana, dll. Apa hidupku ini tak bearti apa-apa dimatamu. Apa kabar ku tak penting untuk memastikan aku dalam keadaan baik, masih sayang, dan terus cinta. Apa kamu tak menyangka kalo aku belum makan sejak siang tadi. Apa kalo sakit gak penting? Entar aku sakit gak bisa diajak jalan terusss siapa yang kesel? Dia kan?!! Aku juga manusai yang punya segudang masalah dan butuh seseorang tempat aku berbagi. Dan aku ingin orang itu Dia. Bukan yang lain tapi ada daya beberapa orang lain malah lebih mendengarkan dengan peduli keseharianku daripada Dia kekasih ku saat ini. Jangan salahkan aku kalo aku tak menolak diberi perhatian oleh orang lain dan lebih mengandalkan orang lain untuk menangani gejala problem hidupku. Baru setengah tahun kamu sudah kurang memperdulikanku, bagaimana nanti-nanti? Bertahun-tahun? Sanggup bertahan? atau jika kita berjodoh selama hidup berdampingan terusss bgaimana sikapmu? Akan berubah? Lebih dewasa, peka, dan mengerti? Ya mungkin iya mungkin tidak. Tolong sekali jangan buatku risih dan sepi karena ketiadaan perhatianmu? Contoh sederhana, sesibuk apapun aku setiap aku berhenti sejenak aku selalu kepikiran Dia. Karena Dia penting. Karena penting selalu diingat. Berubahlah kekasihku, jadilah yang seperti wanita kebanyakan mengharapkan pria yang PEDULI, PEKA, DAN PERHATIAN. Buat aku nyaman dengan tiga hal itu hingga tak mungkin lagi aku berpikir untuk mencari sosok lain yang punya tiga hal menyentuh itu. Buat aku susah kehilangan dan takut melepaskan pria yang mampu membuat aku nyaman. Dan kuharap pria itu Dia.”





“ Aku ingin membuka lembaran baru. Bukan dengan orang yang baru tapi dengan orang yang sama tapi dengan gaya dan sikap cinta yang baru. Buktiin kalo memang aku ini penting. Buktiin kalo memang aku ini berharga. Tunjukkan sikap tulus penuh perhatianmu selama masih ada kata kita dalam titian kisah cinta ini. Padahal aku tak ingin bersikap dramatis seperti ini. Hmmmm bukan aku banget. Tapi aku akan mencoba meungkapkan krepadanya supaya Dia tahu dan mendengar apa yang selama ini aku rasakan. Ya aku harus bisa berbicara padanya mengenai masalah kegundahan hati ini. Karena apa? Aku ingin mempertahankan hubungan yang selama ini kita rajut. Karena apa? Karena aku memiliki rasa cinta yang mendalam untuk kekasihku. Walaupun ada salah satu penulis yang bilang disaat seseorang terlalu mencintai disaat itu akan mulai merasakan sakit karena cinta. Its Ok for me. Karena apa? Karena aku bukan tipe orang yang ganti-ganti pasangan yang dengan mudahnya cumadengan masalah sepele ini tanpa membicarkan sebelumnya memilioh untuk mengkhianati atau malah meninggalakan cinta lama untuk singgah ke cinta yang baru. Selama aku masih bisa bersabar menahan sakit demi sakit yang aku rasakan karena cinta, selama itu juga aku mampu memahami sikapmu, tingkahmu, kekuranganmu. Aku ikhlas melakukannya sungguh. Ingat, “ kmau tidak perlu menemukan seseorang yng aklan melengkapio hidupmu, tapi kamu perlu menemukan seseorang yang mampu menerima kekuranganmu secara sempurna”.






Kesepian ini. Kesunyian ini. Ketiadiaanmu disini. Membuat aku merasa sendiri. Membuat aku menyesakkan dada. Membuatku sering menghela napas panjang. Membuatku susah bernafas. Membuatku malas ngapa-ngapain. Aku ingin kamu. Aku perlu kamu. Aku butuh kamu. Aku ingin kamu. Aku berharap kamu jadi satu-satunya yang paling bisa mengerti aku, mendengarkan keluh kesahku, menggodaku dengan candaan manis, memelukku erat ketika aku lemah, membantu aku berdiri ketika aku jatuh. Menuntunku berdirir ketika aku tak lagi mampu berjalan, memberikan aku senyuman tulus dan pujian disetiap jerih payahku, mendekapku hangat ketika aku rapuh, menggemgam erat tangan ku ketika aku mulai kehilangan arah, membantuku ketika aku menghadapi masalah, menyayangiku ketika aku pertama kali bertemu hingga sekaranng. Kemarin, detik ini, hingga besok disaat aku sudah tak mampu lagi mengingat tanggal ulang tahunmu disaat tulang mukaku sudah mulai mengeriput. OMG sweet :3
Untuk dia yang baik hatinya. Tolong buat aku tetap percaya. Tolong buat aku tetap setia. Tolong buat aku tak berpaling. Tolong buat aku agar tetap cinta. Aku takut dengan hal-hal semu disekelilingku. Aku takut denga godaan yang silih berganti. Aku takut dengan impian manis yand dijanjikan. Aku taku dengan perhatian yang diberikan. Aku takut dengan kata cinta yang diutarakan. Aku takut dengan orang baru. Ku mohon buat aku tetap bersamamu. Ku mohon buat aku tetap merasa nyaman dan aman bersamamu. Ku mohon buat aku tetap bertahan disini bersamamu. Ku mohon buat aku tetap jadi milikmu. Ku mohon. Ini bukan sebuah tuntutan apalagi paksaan ini hanya segelintir isi hatiku yang belum kubagikan padamu. Tanggapilah dengan dewasa. Bersikaplah dengan tulus. Pikirkan semua hal yang terbaik untuk keberlangsungan hidup cinta kita.amin”.










*………. Dari, seseorang yang terlalu mencintai dan ingin mempertahankan kisah cintanya.

Tidak ada komentar: